Takdir adalah ketentuan Allah yang ditetapkan sejak zaman azali (dahulu). Dalam bahasa Indonesia takdir disebut nasib. Dalam bahasa Arab takdir disebut dalam dua kata yaitu qadha dan qadar.Kedua kata ini bermakna sama (sinonim) tapi ada juga yang memberi makna berbeda.
Menurut
ulama, takdir ada yang bisa berubah ada yang tidak bisa berubah.
Takdir atau qadha dan qadar ada dua macam yaitu: takdir Muallaq dan takdir Mubrom.
Takdir atau qadha dan qadar ada dua macam yaitu: takdir Muallaq dan takdir Mubrom.
a.
TAKDIR MUBROM
Takdir Mubrom adalah takdir azali yang tidak bisa berubah. Takdir inilah yang sudah tertulis di Lauh Mahfudz. Takdir Mubrom berdasarkan pada QS Ali Imron :154 dan sejumlah ayat lain.
Takdir Mubrom adalah takdir azali yang tidak bisa berubah. Takdir inilah yang sudah tertulis di Lauh Mahfudz. Takdir Mubrom berdasarkan pada QS Ali Imron :154 dan sejumlah ayat lain.
b.
TAKDIR MUALLAQ
Takdir Muallaq adalah takdir yang berada di buku yang dipegang malaikat. Takdir muallaq dapat berubah. Takdir ini yang dimaksud dalam QS Ar-Ra'd :30 "Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki)"
Takdir Muallaq adalah takdir yang berada di buku yang dipegang malaikat. Takdir muallaq dapat berubah. Takdir ini yang dimaksud dalam QS Ar-Ra'd :30 "Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki)"
B. DALIL AL-QURAN DAN HADITS TAKDIR DALAM
QURAN DAN HADITS
- QS Yunus :61
وما يعزب عن ربك مثقال ذرة في الأرض ولا في السماء، ولا أصغر من ذلك ولا أكبر إلا في كتاب مبين
Artinya: Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
- QS Al-Hadid :22
ما أصاب من مصيبة في الأرض ولا في أنفسكم إلا في كتاب من قبل أن نبرأها، إن ذلك على الله يسير
Artinya: Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
- QS Ash-Shaffat :96
وَاللَّهُ
خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu
- QS Ar-Ra'd 38-39
لِكُلِّ
أَجَلٍ كِتَابٌ* يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ
الْكِتَابِ.
Artinya: Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu). Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh).
- Hadits riwayt Tirmidzi
لا
يرد القضاء إلا الدعاء، ولا يزيد في العمر إلا البر.
Artinya: Takdir tidak bisa ditolak kecuali dengan doa. Umur tidak bisa bertambah kecuali dengan amal kebaikan.
C. Buah Iman pada Takdir
Buah dari percaya pada takdir Allah adalah ketika manusia telah berusaha maksimal dan mengerahkan segala daya upaya yang ada dan gagal maka kegagalan itu tidak akan membuatnya putus asa. Ia akan tetap memiliki kemauan untuk berjuang, keberanian saat bahaya, sabar saat kesulitan ekonomi, dan ridho pada hasil rejeki yang halal saat tidak mudah dalam mendapatkan penghasilan.
Saat sulit ia akan berkata: Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami (QS At-Taubah :51)
Saat berperang ia akan berkata: Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh" (QS Ali Imron :154).
Akidah takdir apabila kita mengerti pada maknanya yang benar maka akan bisa menciptakan sebuah umat yang enerjik, pekerja keras, sabar, tahan uji dan persisten.
Buah dari percaya pada takdir Allah adalah ketika manusia telah berusaha maksimal dan mengerahkan segala daya upaya yang ada dan gagal maka kegagalan itu tidak akan membuatnya putus asa. Ia akan tetap memiliki kemauan untuk berjuang, keberanian saat bahaya, sabar saat kesulitan ekonomi, dan ridho pada hasil rejeki yang halal saat tidak mudah dalam mendapatkan penghasilan.
Saat sulit ia akan berkata: Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami (QS At-Taubah :51)
Saat berperang ia akan berkata: Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh" (QS Ali Imron :154).
Akidah takdir apabila kita mengerti pada maknanya yang benar maka akan bisa menciptakan sebuah umat yang enerjik, pekerja keras, sabar, tahan uji dan persisten.
No comments:
Post a Comment